Translate ( Terjemahan )

Wednesday, March 11, 2015

Asal Usul Telaga Sarangan

ASAL USUL TELAGA SARANGAN

Hasil gambar untuk telaga sarangan
Telaga Sarangan

         Dahulu hiduplah seorang Kyai Pasir dan istrinya Nyai Pasir, yang hidup di hutan gunung Lawu.
Pada suatu hari pergilah Kyai Pasir ke hutan dengan maksud bertanam sesuatu di ladangnya, sebagai mata pencaharian untuk hidup sehari-hari. Oleh karena ladang yang akan ditanami banyak pohon-phon besar, Kyai Pasir terlebih dahulu menebang beberapa pohon besar itu satu demi satu.Tiba-tiba Kyai Pasir terkejut karena mengetahui sebutir telur raksasa yang terletak di bawah pohon pinus. Kyai Pasir segera pulang membwa telur itu dan diberikan kepada isterinya.

        Akhirnya  telur temuan itu direbus. Lalu Dimakannya telur itu oleh Kyai Pasir dan Nyai Pasir dengan lahapnya. Kemudian badannya terasa panas, sehingga Kyai Pasir dan Nyai Pasir tidak mampu menahan sakit itu dan akhirnya rebah ke tanah.  Dalam keadaan yang seperti ini Kyai Pasir berguling-guling di tanah, berguling kesana kemari dengan dahsyatnya hingga ke barat dan Nyai Pasir sedikit berguling ke timur.  Tiba-tiba badanya berubah wujud menjadi ular naga yang besar, Kedua naga itu akhirnya berguling-guling kesana kemari dan membentuk suatu cekungan,Cekungan itu makin lama makin luas dan dalam. Dalam waktu sekejap saja, cekungan itu sudah penuh dengan air dan ladang Kyai Pasir berubah wujud mejadi kolam besar yang disebut Telaga. Telaga ini oleh masyarakat setempat terdahulu dinamakan Telaga Pasir, karena telaga ini terwujud disebabakan oleh ulah Kyai Pasir yang membentuk cekungan (Telaga Sarangan) dan Nyai Pasir yang juga membentuk cekungan (Telaga Wahyu/Wurung).

Hasil gambar untuk telaga sarangan
Telaga Sarngan
Hasil gambar untuk telaga wahyu
Telaga Wahyu


       Sejak itu, setahun sekali, tepatnya pada bulan Ruwah, di telaga ini diadakan acara larung sesaji. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur masyarakat desa. Dalam upacara ritual ini, warga melarung persembahan atau sesaji ke tengah telaga.dan dihadiri oleh Bupati Magetan serta masyarakat Magetan bahkan turis mancanegara juga ikut melihat prosesi larung sesaji, yang juga diiringi olej musik gamelan.

0 comments:

Post a Comment